Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

HIPNOTERAPI EST DALAM DIRI

Hipnoterapi : Ego State Therapy [Memahami Kepribadian Lain Dalam Diri] Dalam hipnoterapi ada sangat banyak teknik intervensi klinis yang bisa digunakan untuk membantu klien mengatasi masalah mereka. Dari sekian banyak teknik, salah satunya yang sangat efektif adalah Ego State Therapy. Ego State Therapy adalah terapi yang dilakukan pada Ego State. Untuk memahaminya kita perlu memahami Ego State. Apa sih Ego State itu? Sebelum menjawab pertanyaan di atas ijinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan pada anda. Pernahkah anda mengalami hal berikut: Sewaktu bangun di pagi hari anda merasa ada dua bagian dari diri anda yang “ribut”. Satu bagian ingin anda segera bangun dan yang satu lagi ingin anda melanjutkan tidur. Saat anda harus memilih atau membuat keputusan anda bingung karena ada beberapa bagian dari diri anda yang saling tidak setuju dengan keputusan anda. Anda merasa tidak nyaman atau ada perasaan bersalah setelah melakukan suatu tindakan. Padahal saat melak

Ego State Teraphy

Apa itu Ego State Terapi : Teknik Terapi Powerful setara dengan Hipnoterapi, NLP, dll Ego State Therapy  adalah teknik yang sangat luar biasa berdasarkan premis personality yang terdiri dari part-part yang terpisah, dan ini disebut ego states. Atau juga dapat disebut sebagai mini personaliti. Kita terdiri dari bermacam-macam state , Setiap perasaan kita dari kekuatan, kelemahan, emosi, logika, atau perasaan apapun. Ketika kita mengatakan, “bagian dari diri SAYA menginginkan untuk……. , “  atau membicarakan tentang saya begini dan saya begitu, kita membicarakan tentang ego state. Tujuan dari terapi ini adalah 1)      Untuk mengalokasikan ego state dimana adanya kesakitan, trauma, kemarahan, atau frustrasi serta memfasilitasi ekspresi, melepaskan, menyamankan, dan memberdayakan dari state kita 2)      Untuk memfasilitasi fungsi komunikasi diantara ego state. 3)      Untuk menolong klien mengenal ego state mereka dengan tujuan untuk digunakan sebagai keuntu

CONTOH PRAKTEK BIMB KONS. KELOMPOK SMA.

Klik disini untuk melihat...!!!

Dan yang Ter(tahan)

Ada banyak hal yang ingin aku lepaskan di dalam diriku, namun selalu kutahan. Kemarahan yang bertumpuk, selalu saja aku tahan. Kebosanan, juga aku tahan. Rasa tidak suka kepada seseorang juga aku tahan. Aku menahan segalanya sendiri agar orang-orang di sekelilingku tidak sakit hati. Aku tidak ingin mengumbar egoku, mengumbar rasa yang mungkin saja melegakan namun ternyata menyakiti semua orang. Aku tidak ingin seperti itu. Aku bosan. Aku marah. Aku kesal. Aku ingin segalanya segera usai. Namun, aku tidak berani jujur kepada setiap orang, karena perasaan yang hinggap itu cuma sementara. Ada kalanya kita butuh rehat sejenak, mencoba menjauh dari semua yang berada di dekat kita agar kita mampu mengambil jarak. Agar kita memiliki kerinduan ketika telah bersama mereka kembali. Namun, rindu tidak juga datang. Keadaan semakin luntur. Yang tersisa cuma rasa bosan. Andai kita mampu jujur sesama kita, bahwa kebosanan bukanlah suatu aib. Andai aku, mereka, dia, dan mungkin kamu

DRAFT YANG TERTAHAN

Beberapa hari terakhir ini aku cuma menuliskan draft blog. Entah mengapa, ide utama selalu gagal aku sajikan seutuhnya, lantas merasa sayang jika itu hilang, maka aku simpan sebagai bentuk draft .Ada beberapa catatan kaki juga hati yang hendak aku posting, namun aku merasa ragu untuk mempublikasikannya. Rasa-rasanya tidak begitu bagus dan terlalu mewek.Untuk menulis sesuatu yang kemudian aku tahu itu bernama kontemplasi juga aku tidak minat. Rasanya sungai ide itu mengering, seperti sedang kemarau, padahal aku sedang badai sehebat-hebatnya.Dulu sekali aku pernah terjadi badai. Dari badai lahirlah sebuah surat betapa aku tidak ingin suatu ikatan hati berbuah nista. Surat itu aku namakan “ aku diujung galau’ Kali ini pun aku ingin menulis sesuatu, tetapi rasanya kok ya janggal. Aku takut. Takut salah. Takut sesuatu akan pergi menghilang. Seolah itu semua merupakan episode baru dalam hidupku. Aku takut yang akan membacanya akan salah tangkap, dan menduga dengan persepsi yang berbeda