Langsung ke konten utama

Cara menulis daftar pustaka dari INTERNET

Internet dewasa ini telah menjadi tumpuan dalam mencari informasi baik untuk tugas akademik atau kebutuhan informasi lainnya. Aksesnya yang mudah serta melimpahnya informasi yang disediakan oleh internet membuat penggunanya begitu nyaman memakai jasanya. Akan tetapi, masih sering ditemui cara penulisan daftar pustaka yang salah. Bahkan penulis pernah menemukan dalam daftar pustaka sebuah karya tulis ilmiah tertulis alamat google.com, bukan pada alamat domain di mana artikel yang dirujuk berada, padahal google adalah search engine (mesin pencari) yang tugasnya mencari informasi sesuai dengan permintaan kita.
Tulisan ini sebenarnya sebuah kekesalan karena sering menemukan tata cara penulisan daftar pustaka yang salah. Terutama daftar pustaka yang sumber informasinya berasal dari internet.
Aturan penulisan referensi dari sumber di internet sebenarnya sama saja dengan sumber informasi cetak, baik buku maupun surat kabar, majalah dan sejenisnya. Akan tetapi, tempat terbit, nama, dan tanggal terbitan yang ditulis berbeda. Artinya unsur – unsur itu mengikuti tata cara penulisan di internet. Unsur – unsur yang dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka dengan sumber informasi di internet adalah:
  1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga
  2. Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip
  3. Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring
  4. Data publikasi berisi protocol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
Contoh penulisan daftar pustaka dari internet.
  1. Dari WWW
Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)
  1. Dari file transfer protocol (kutipan yang diunduh melalui FTP)
Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)
  1. Dari surat elektronik (Ratron / email)
Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 September 2009)
Daftar pustaka
Utorodewo, Felicia N. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas Indonesia, 2007. (Dipakai di lingkungan UI)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikoanalisis bicara

Pendekatan konseling Psikoanalisis Pendekatan Konseling Psikoanalisis A. Konsep Dasar Hakikat manusia Freud berpendapat bahwa manusia berdasar pada sifat-sifat: • Anti rasionalisme • Mendasari tindakannya dengan motivasi yang tak sadar, konflik dan simbolisme. • Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah dorongan tadi. Libido atau eros mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan, sebagai lawan lawan dari Thanatos • Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya. • Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses mental yang berciri biasa. • Pendekatan ini didasari oleh teori Freud, bahwa kepribadian seseorang mempunyai tiga unsur, yaitu id, ego, dan super ego B. Tujuan Konseling • Menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri • Membentuk kembali struktur kepriba...

Menjadi Guru BK Yang Dirindukan Siswa

Menjadi Sosok Guru BK Yang Dirindukan Siswa Penggunaan Media film dalam Layanan Bimbingan Klasikal Pernahkah Anda ketika tidak memberikan layanan bimbingan klasikal di kelas karena sakit atau karena alasan lain, tiba-tiba siswa Anda kebingungan? Pernahkah kehadiran Anda sebagai guru BK ditunggu-tunggu oleh siswa? Pernahkah kehadiran Anda di kelas dapat menenteramkan jiwa siswa? Jika jawabannya “ya”, maka Anda sebenarnya adalah sosok guru BK yang dirindukan oleh siswa. Kenapa? Karena Anda benar-benar dibutuhkan oleh siswa, baik secara fisik maupun psikis. Menjadi seorang guru BK yang dirindukan siswa sebenarnya tidak sulit. Tetapi juga tidak mudah. Tergantung kepada bagaimana Anda dapat memosisikan diri Anda dalam berinteraksi dengan siswa. Ketika Anda benar-benar mengayomi mereka, maka mereka akan merasa terayomi. Ketika Anda dapat memfasilitasi segala kebutuhan mereka, maka Anda menjadi seorang fasilitator yang baik. Dan ketika Anda dapat memerankan diri seba...