Apa itu Ego State Terapi : Teknik Terapi Powerful setara dengan Hipnoterapi, NLP, dll
Ego State Therapy adalah
teknik yang sangat luar biasa berdasarkan premis personality yang
terdiri dari part-part yang terpisah, dan ini disebut ego states. Atau
juga dapat disebut sebagai mini personaliti.
Kita
terdiri dari bermacam-macam state , Setiap perasaan kita dari kekuatan,
kelemahan, emosi, logika, atau perasaan apapun. Ketika kita mengatakan,
“bagian dari diri SAYA menginginkan untuk……. , “ atau membicarakan
tentang saya begini dan saya begitu, kita membicarakan tentang ego
state.
Tujuan dari terapi ini adalah
1)
Untuk mengalokasikan ego state dimana adanya kesakitan, trauma,
kemarahan, atau frustrasi serta memfasilitasi ekspresi, melepaskan,
menyamankan, dan memberdayakan dari state kita
2) Untuk memfasilitasi fungsi komunikasi diantara ego state.
3) Untuk menolong klien mengenal ego state mereka dengan tujuan untuk digunakan sebagai keuntungan untuk klien kita.
4) Mengatasi konflik dalam diri.
Perkembangan Ego state therapy
Paul
Federn (1952) mengembangkan teknik ini diambil dari teori Sigmund
Freud. Teori dari Paul Federn mengatakan bahwa personaliti adalah
gabungan dari berbagai kelompok part yang dia sebut ego state dan ketika
individu mengalaminya dan melakukannya dari salah satu dari keseleruhan
part dinamakan ego identity.
Eloardo
Weiss (1957) belajar Psychoanalysis dengan Paul Federn, disini Paul
Federn bertukar pikiran mengenai teori personalitinya kepada weiss. Lalu
John Watkins belajar kepada weiss mengenai hal ini. Dan semua dimulai
dari pembelajaran psychoanalysisnya. John watkins beserta istrinya Helen
akhirnya menerbitkan sebuah buku tahun 1997. Dengan judul “Ego states:
Theory and therapy, maka mereka berdua patut disebut bapak dan ibu dari
Ego state therapy. Lalu beliau mengajarkan kepada Gordon Emmerson dan
beliau menerbitkan buku pertamanya tahun 2003
Darimana datangnya Ego state?
Ego
state tercipta karena terjadinya suatu pengalaman yang berulang-ulang
dari sebuah tindakan menjadikan sebagai ego state. Contoh : ada seorang
anak yang merasa dikucilkan lalu dia membuat humor dan bercanda terus.
Orang-orang menyukainya dan dia merasa ini berhasil maka terjadilah ego
state, sebaliknya bila lingkungannya tidak menyukainya, maka ego state
tersebut tidak tercipta.
Dapatkah kita membuang Ego state
Ego
state tidak boleh dienyahkan tetapi boleh dibebas tugaskan. Karena ego
state merupakan mini personaliti dan merupakan bagian dari physiological
part dari diri kita. Dan kita juga dapat menganti tanggungjawab mereka.
Sedangkan Introject dapat dienyahkan.
Ada 4 kondisi Ego state kita :
1. Normal
Berfungsi
sebagai aturan positif yang membantu mempengaruhi kondisi state yang
lain pada diri orang tersebut. Dengan tujuan agar semua berfungsi
normal.
2. Vaded
Datang
dari pengalaman yang negatif sehingga tidak dapat berfungsi sesuai yang
diharapkan. State ini mungkin menganggu hidup seseorang.
3. Retro
Ego
state ini tercipta sejak kita masih kecil dan dulu state ini berguna
atau digunakan tetapi sekarang sudah tidak berguna lagi. Tetapi kadang
masih suka muncul dan menganggu. menguntungkan seseorang.
4. Konflik
Sebuah state yang saling berkonflik dengan state yang lain dan menambah masalah dari seseorang.
Introject
adalah sebuah manifestasi sosok seseorang yang mempengaruhi hidup
klien. Seperti orang tua, teman, saudara dan sebagainya.
Introjects
Introject ini dapat dihilangkan dan kita “usir” keluar dari orang tersebut
Kasus apa saja yang dapat ditangani dengan terapi ini ?
Multiple Personality, Psikosomatis, Post Traumatic Stress Disorder, Addiction, Depresi dan kemarahan, Panic attack, relationship khususnya hubungan suami isteri, personal development khususnya mental block, trauma, obsesive compulsive behaviour, kesedihan dan kehilangan, kinerja kerja serta problem psikis lainnya
Kasus apa saja yang dapat ditangani dengan terapi ini ?
Multiple Personality, Psikosomatis, Post Traumatic Stress Disorder, Addiction, Depresi dan kemarahan, Panic attack, relationship khususnya hubungan suami isteri, personal development khususnya mental block, trauma, obsesive compulsive behaviour, kesedihan dan kehilangan, kinerja kerja serta problem psikis lainnya
Komentar
Posting Komentar