Menjadi Sosok Guru BK Yang Dirindukan Siswa
Pernahkah Anda ketika tidak memberikan
layanan bimbingan klasikal di kelas karena sakit atau karena alasan
lain, tiba-tiba siswa Anda kebingungan? Pernahkah kehadiran Anda sebagai
guru BK ditunggu-tunggu oleh siswa? Pernahkah kehadiran Anda di kelas
dapat menenteramkan jiwa siswa? Jika jawabannya “ya”, maka Anda
sebenarnya adalah sosok guru BK yang dirindukan oleh siswa. Kenapa?
Karena Anda benar-benar dibutuhkan oleh siswa, baik secara fisik maupun
psikis.
Menjadi seorang guru BK yang dirindukan
siswa sebenarnya tidak sulit. Tetapi juga tidak mudah. Tergantung kepada
bagaimana Anda dapat memosisikan diri Anda dalam berinteraksi dengan
siswa. Ketika Anda benar-benar mengayomi mereka, maka mereka akan merasa
terayomi. Ketika Anda dapat memfasilitasi segala kebutuhan mereka, maka
Anda menjadi seorang fasilitator yang baik. Dan ketika Anda dapat
memerankan diri sebagai orang tua yang bijak, maka Anda benar-benar
merupakan seorang guru BK yang memahami keadaan siswanya, baik secara
lahiriah maupun batiniah.
Kita kadang sering lupa membangun
kepercayaan di mata siswa hanya karena disibukkan dengan urusan
kelengkapan administrasi. Kedekatan kita sebagai guru BK dengan siswa
sebenarnya mudah sekali dibangun melalui layanan bimbingan klasikal
dengan sajian materi-materi yang menarik yang dikembangkan secara
kreatif . Materi yang disajikan dilengkapi dengan media layanan
bimbingan berupa video motivasi atau tayangan lain yang sangat menarik
bagi siswa.
Tidak sedikit seorang guru BK yang karena
hanya sekedar memenuhi suatu kewajiban masuk kelas maka layanan yang
diberikan tidak bermakna sama sekali bagi siswa . Dia hanya mengutamakan
capaian target saja tanpa memperhatikan bagaimana kebutuhan psikis dan
sosialnya. Akibatnya, materi yang dikembangkan monoton dan sama sekali
tidak menarik. Apalagi teknik penyampaiannya yang hanya searah, maka
benar-benar membuat siswa bosan kepada gurunya.
Guru BK yang profesional, selain
menguasai materi juga harus mampu mengemas layanan bimbingan menjadi
layanan yang menyenangkan (joyfull guidance). Indikator layanan
bimbingan klasikal yang menyenangkan adalah manakala terjadi interaksi
antara guru BK-siswa yang dibalut dengan komunikasi yang nyaman, saling
membutuhkan, dan mampu merefleksikan kebutuhan jiwa. Siswa merasa senang
karena gurunya memberikan rasa aman kepada dirinya. Selain itu gurunya
juga mampu membangkitkan semangat dalam mengikuti layanan bimbingan.
Kebutuhan psikis siswa sebenarnya jauh
lebih penting daripada kebutuhan fisik. Ini jika kita melihat layanan
bimbingan klasikal sebagai sesuatu yang harus menyenangkan. Layanan
bimbingan yang menyenangkan mengharuskan guru BK mampu membangkitkan
gairah siswa. Sekecil apapun potensi yang ada dalam diri siswa jika guru
BK mampu mengeksplorasinya, maka akan menjadi sesuatu yang luar biasa.
Secara umum guru yang pandai memberikan
motivasi kepada siswanya adalah guru yang berhasil. Seperti teori yang
dikemukakan oleh Thorndike tentang teori Stimulus-Respon, maka apabila
guru mahir memberikan stimulus kepada siswanya, maka siswanya juga akan
memberikan respon yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu maka guru yang dirindukan
siswa salah satu kriterianya adalah guru yang mampu memberikan motivasi
kepada siswanya. Guru tersebut tidak pilih kasih. Guru tersebut
memberikan motivasi sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswanya.
Jika siswanya suka musik, maka guru tersebut memberikan kesempatan
kepada siswanya untuk mengembangkan musik. Begitu pula bagi yang
menyukai olahraga, matematika, IPA, dan sebagainya.
Siswa akan merasa senang apabila mereka
belajar sesuai dengan bakat dan potensinya. Menemukan potensi siswa
merupakan tugas guru. Siswa jangan diperlakukan sama rata sama rasa.
Harus ada perhatian khusus sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Konsep Sekolah Ramah Anak(SRA) sebenarnya
harus mengutamakan psikis siswa. Jika jiwa siswa tenang, bahagia, dan
sejahtera, maka siswa akan senang. Sekolah ramah anak tentu memberikan
keramahan yang luar biasa kepada siswa. Guru jangan mudah marah, mudah
emosi, mudah memberikan hukuman fisik kepada siswa. Sudah bukan zamannya
guru menampar, mencubit, atau menendang siswa. Perlakukan siswa dengan
ramah. Mereka akan tunas-tunas bangsa yang akan menggantikan kita.
Pada kesempataan lain Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan ( Mendikbud ) Anies Baswedan mengatakan,” Anak-anak harus
diberikan suasana dengan lingkungan yang memungkinkan semua potensinya
tumbuh. Anak sebagai bibit yang harus ditumbuhkan”. Menjadi tugas
pendidik dan tenaga kependidikan, serta seluruh kalangan peduli
pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Begitu kita bisa menciptakan suasana menyenangkan dalam layanan
bimbingan, maka potensi siswa akan tumbuh besar.
Dapat dimulai dari yang kecil misal saat
bertemu dengan siswa menanyakan kabar, dengan ucapan : “ Gimana kabarmu
hari ini nak” sambil menebarkan senyum dan menepuk-nepuk pundaknya atau
saling memberikan salam dan senyuman ketika lewat di depan mereka.
Menjadi guru yang dirindukan siswa
bukanlah sesuatu yang mustahil. Sudah saatnya kita harus berusaha agar
menjadi guru yang dirindukan siswa. Bagaimanapun situasinya, yang
penting seorang guru BK dapat menciptakan layanan bimbingan yang
mencerdaskan, menyenangkan, mengasyikkan, dan menggairahkan.
Kalau demikian adanya maka siswa akan
selalu menantikan kehadiran Anda sebagai sosok guru BK yang dirindukan
dengan sapaan yang hangat serta senyuman yang menyejukkan di hati para
siswa dan bukan menjadi guru BK yang ditakuti. Semoga…!
Komentar
Posting Komentar