Langsung ke konten utama

Guru BK tak Perlu Beri Solusi

Guru BK tak Perlu Beri Solusi

Guru bimbingan dan konseling (BK) harus mampu membantu siswa memecahkan masalahnya sendiri. Guru BK tidak perlu memberikan solusi atas masalah para siswa tapi menjadi pendengar yang baik dan memberikan arahan-arahan.
Prof. Dr. H. Sofyan S. Willis, M.Pd., mengatakan hal itu kepada ”PR” di sela-sela lokakarya “Konselor Sekolah” di SMAN 5 Bandung, Jl. Belitung, Menurut dia, solusi yang diberikan guru malah belum tentu menjadi yang terbaik untuk para siswa. “Tidak ada yang dipecahkan pembimbing. Siswa harus memecahkannya sendiri atas bantuan guru,” ujarnya.
Staf pengajar pada program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia itu mengatakan, guru BK bisa saja memberikan usulan tapi tidak dalam bentuk nasihat. “Alternatif bisa diusulkan guru, tapi siswa tetap yang harus memikirkan. Yang baik, alternatif juga dari dia (siswa-red),” ungkapnya.
Selain terlalu sering memberikan nasihat, katanya, ada beberapa hambatan lain yang membuat guru BK tidak berfungsi dengan baik di sekolah. Terutama, citra yang telanjur melekat pada guru BK sebagai polisi sekolah.
Menurut dia, kantor BK di sekolah bahkan telah dianggap sebagai tempat pesakitan. Padahal, guru BK harus memberikan konseling kepada seluruh siswa, bukan yang memiliki masalah saja. Karenanya, hubungan konseling harus dijaga supaya selalu baik sehingga siswa bisa percaya pada guru BK secara personal.
Hambatan lain adalah banyaknya guru BK yang tidak mampu mengelompokkan masalah yang diungkapkan siswa. Saat melakukan konseling, siswa sering berbicara banyak hal sehingga guru tidak cepat menangkap pokok masalahnya. Karenanya, konseling harus berlangsung secara berkesinambungan.
Supaya konseling cukup efektif, jumlah guru BK di setiap sekolah harus memadai. Menurut Sofyan, satu guru BK sebanding dengan 150 siswa.
Berkaitan dengan peran sekolah, ia mengungkapkan, semua guru — terutama guru BK — harus melakukan pendekatan secara bijak dan personal kepada siswa. Guru pun harus mampu mengajar sambil membimbing para siswa.

Sumber :
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/042006/07/0702.htm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikoanalisis bicara

Pendekatan konseling Psikoanalisis Pendekatan Konseling Psikoanalisis A. Konsep Dasar Hakikat manusia Freud berpendapat bahwa manusia berdasar pada sifat-sifat: • Anti rasionalisme • Mendasari tindakannya dengan motivasi yang tak sadar, konflik dan simbolisme. • Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah dorongan tadi. Libido atau eros mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan, sebagai lawan lawan dari Thanatos • Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya. • Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses mental yang berciri biasa. • Pendekatan ini didasari oleh teori Freud, bahwa kepribadian seseorang mempunyai tiga unsur, yaitu id, ego, dan super ego B. Tujuan Konseling • Menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri • Membentuk kembali struktur kepriba...

Menjadi Guru BK Yang Dirindukan Siswa

Menjadi Sosok Guru BK Yang Dirindukan Siswa Penggunaan Media film dalam Layanan Bimbingan Klasikal Pernahkah Anda ketika tidak memberikan layanan bimbingan klasikal di kelas karena sakit atau karena alasan lain, tiba-tiba siswa Anda kebingungan? Pernahkah kehadiran Anda sebagai guru BK ditunggu-tunggu oleh siswa? Pernahkah kehadiran Anda di kelas dapat menenteramkan jiwa siswa? Jika jawabannya “ya”, maka Anda sebenarnya adalah sosok guru BK yang dirindukan oleh siswa. Kenapa? Karena Anda benar-benar dibutuhkan oleh siswa, baik secara fisik maupun psikis. Menjadi seorang guru BK yang dirindukan siswa sebenarnya tidak sulit. Tetapi juga tidak mudah. Tergantung kepada bagaimana Anda dapat memosisikan diri Anda dalam berinteraksi dengan siswa. Ketika Anda benar-benar mengayomi mereka, maka mereka akan merasa terayomi. Ketika Anda dapat memfasilitasi segala kebutuhan mereka, maka Anda menjadi seorang fasilitator yang baik. Dan ketika Anda dapat memerankan diri seba...