Sindrom Asperger
Seperti pada Autisme Masa Kanak, Sindrom Asperger (SA) juga lebih banyak terdapat pada anak laki-laki daripada wanita.
Anak SA juga mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial maupun perilaku, namun tidak separah seperti pada Autisme.
Anak SA juga mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial maupun perilaku, namun tidak separah seperti pada Autisme.
Pada
kebanyakan dari anak-anak ini perkembangan bicara tidak terganggu.
Bicaranya tepat waktu dan cukup lancar, meskipun ada juga yang bicaranya
agak terlambat. Namun meskipun mereka pandai bicara, mereka kurang bisa
komunikasi secara timbal balik. Komunikasi biasanya jalannya searah,
dimana anak banyak bicara mengenai apa yang saat itu menjadi obsesinya,
tanpa bisa merasakan apakah lawan bicaranya merasa tertarik atau tidak.
Seringkali mereka mempunyai cara bicara dengan tata bahasa yang baku dan
dalam berkomunikasi kurang menggunakan bahasa tubuh. Ekspresi muka pun
kurang hidup bila dibanding anak-anak lain seumurnya.
Mereka
biasanya terobsesi dengan kuat pada suatu benda/subjek tertentu,
seperti mobil, pesawat terbang, atau hal-hal ilmiah lain. Mereka
mengetahui dengan sangat detil mengenai hal yang menjadi obsesinya.
Obsesi inipun biasanya berganti-ganti.Kebanyakan anak SA cerdas,
mempunyai daya ingat yang kuat dan tidak mempunyai kesulitan dalam
pelajaran disekolah.
Mereka
mempunyai sifat yang kaku, misalnya bila mereka telah mempelajari
sesuatu aturan, maka mereka akan menerapkannya secara kaku, dan akan
merasa sangat marah bila orang lain melanggar peraturan tersebut.
Misalnya : harus berhenti bila lampu lalu lintas kuning, membuang sampah
dijalan secara sembarangan.
Dalam interaksi sosial juga mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik pada buku atau komputer daripada teman. Mereka sulit berempati dan tidak bisa melihat/menginterpretasikan ekspresi wajah orang lain.
Perilakunya kadang-kadang tidak mengikuti norma sosial, memotong pembicaraan orang seenaknya, mengatakan sesuatu tentang seseorang didepan orang tersebut tanpa merasa bersalah (mis. “Ibu, lihat, bapak itu kepalanya botak dan hidungnya besar ”). Kalau diberi tahu bahwa tidak boleh mengatakan begitu, ia akan menjawab : “Tapi itu kan benar Bu.”
Dalam interaksi sosial juga mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik pada buku atau komputer daripada teman. Mereka sulit berempati dan tidak bisa melihat/menginterpretasikan ekspresi wajah orang lain.
Perilakunya kadang-kadang tidak mengikuti norma sosial, memotong pembicaraan orang seenaknya, mengatakan sesuatu tentang seseorang didepan orang tersebut tanpa merasa bersalah (mis. “Ibu, lihat, bapak itu kepalanya botak dan hidungnya besar ”). Kalau diberi tahu bahwa tidak boleh mengatakan begitu, ia akan menjawab : “Tapi itu kan benar Bu.”
Anak
SA jarang yang menunjukkan gerakan-gerakan motorik yang aneh seperti
mengepak-ngepak atau melompat-lompat atau stimulasi diri.
Komentar
Posting Komentar